Kamis, 06 Januari 2011

SURVEI DAN EVALUASI LAHAN

SURVEI DAN EVALUASI LAHAN









Oleh
Muh. Subair Gaffar Baso
E 281 08 028







PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2011
Kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan sebidang lahan untuk penggunaan tertentu. Kesesuaian lahan tersebut dapat dinilai untuk kondisi saat ini (kesesuaian lahan aktual) atau setelah diadakan perbaikan (kesesuaian lahan potensial).
Kesesuaian lahan aktual adalah kesesuaian lahan berdasarkan data sifat biofisik tanah atau sumber daya lahan sebelum lahan tersebut diberikan masukan-masukan yang diperlukan untuk mengatasi kendala. Data biofisik tersebut berupa karakteristik tanah dan iklim yang berhubungan dengan persyaratan tumbuh tanaman yang dievaluasi. Kesesuaian lahan potensial menggambarkan kesesuaian lahan yang akan dicapai apabila dilakukan usaha-usaha perbaikan. Lahan yang dievaluasi dapat berupa hutan konversi, lahan terlantar atau tidak produktif, atau lahan pertanian yang produktivitasnya kurang memuaskan tetapi masih memungkinkan untuk dapat ditingkatkan bila komoditasnya diganti dengan tanaman yang lebih sesuai.
Struktur klasifikasi kesesuaian lahan menurut kerangka FAO (1976) dapat dibedakan menurut tingkatannya, yaitu tingkat Ordo, Kelas, Subkelas dan Unit. Ordo adalah keadaan kesesuaian lahan secara global. Pada tingkat ordo kesesuaian lahan dibedakan antara lahan yang tergolong sesuai (S=Suitable) dan lahan yang tidak sesuai (N=Not Suitable).
Kelas adalah keadaan tingkat kesesuaian dalam tingkat ordo. Berdasarkan tingkat detail data yang tersedia pada masing-masing skala pemetaan, kelas kesesuaian lahan dibedakan menjadi: (1) Untuk pemetaan tingkat semi detail (skala 1:25.000-1:50.000) pada tingkat kelas, lahan yang tergolong ordo sesuai (S) dibedakan ke dalam tiga kelas, yaitu: lahan sangat sesuai (S1), cukup sesuai (S2), dan sesuai marginal (S3). Sedangkan lahan yang tergolong ordo tidak sesuai (N) tidak dibedakan ke dalam kelas-kelas. (2) Untuk pemetaan tingkat tinjau (skala 1:100.000-1:250.000) pada tingkat kelas dibedakan atas Kelas sesuai (S), sesuai bersyarat (CS) dan tidak sesuai (N).
Kelas S1 : Lahan tidak mempunyai faktor pembatas yang berarti atau nyata terhadap penggunaan secara berkelanjutan, atau faktor pembatas bersifat minor dan tidak akan berpengaruh terhadap produktivitas lahan secara nyata.
Kelas S2 : Lahan mempunyai faktor pembatas, dan factor pembatas ini akan berpengaruh terhadap produktivitasnya, memerlukan tambahan masukan (input). Pembatas tersebut biasanya dapat diatasi oleh petani sendiri.
Kelas S3 : Lahan mempunyai faktor pembatas yang berat, dan faktor pembatas ini akan sangat berpengaruh terhadap produktivitasnya, memerlukan tambahan masukan yang lebih banyak daripada lahan yang tergolong S2. Untuk mengatasi factor pembatas pada S3 memerlukan modal tinggi, sehingga perlu adanya bantuan atau campur tangan (intervensi) pemerintah atau pihak swasta.
Kelas N Lahan yang karena mempunyai faktor pembatas yang sangat berat dan/atau sulit diatasi.



Kriteria Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Mangga (Mangifera indica L.)
¬Kualitas/Karakteristik Lahan Nilai Data Kelas Kesesuaian Lahan
S1 S2 S3 N1 N2
Temperatur (t)
Rata-rata tahunan (oC)
28-30

Ketersediaan air (W)
Bulan kering (<75mm) Curah hujan/tahun (mm) Kelembapan (%) saat panen LGP (hari) <750 >42
-




-




-




-




-




-
Media perakaran (r)
Drainase tanah
Tekstur
Kedalaman efektif (cm)
Gambut :
Kematangan
Ketebalan (cm)
Agak cepat

75-100

Td
-




Td
-




Td
-




Td
-




Td
-




Td
-
Retensi hara (f)
KTK tanah
Kejenuhan basa (%)
pH tanah
C-organik (%)


6.0-7.0
≥ 0.8



Toksisitas (x)
Salinitas (mmhos/cm)
Alkalinitas/ESP (%)
Kejenuhan Al (%)
Kedalaman sulfidik (cm)

< 15 Hara tersedia (n) Total N P2O5 K2O Penyiapan lahan (p) Batuan permukaan (%) Singkapan batuan (%) Konsistensi, besar butir Tingkat bahaya erosi (e) Bahaya erosi Lereng (%) R > 8-15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar